KARO - Pembangunan tiga unit tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) di Desa Lepar Samura, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo tahun anggaran (TA) 2024 yang 'Menguras' dana desa (DD) hingga ratusan juta rupiah tidak 'Diterge' pejabat kecamatan.
Pasalnya, Camat Tigapanah, Hasbel Karo Sekali, S.STP, M.Si yang dikonfirmasi wartawan indonesiasatu.co.id pada Selasa (05/12-2024) melalui pesan singkat WhatsApp, belum juga merespon.
Tidak adanya respon dari Camat, tentunya menjadi bahan pertanyaan warga. Padahal
pembangunan tiga unit bangunan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) yang dianggap 'Ecek-ecek' itu masuk wilayah administratif pemerintahannya.
Sehingga warga menuding, jika oknum Camat Tigapanah diduga turut mendapat 'Fee' dari segala pembangunan komponen infrastruktur di Desa Lepar Samura.
"Kalau camatpun tidak merespon terkait pembangunan infrastrukur yang berada disetiap desa. Yahh, kita selaku warga tentunya curiga. Ada apa atau Apa ada?, " ujar Ginting (50) diamini rekannya, Senin (09/12-2024) di Kabanjahe.
Bayangkan saja, dikatakannya lagi, tidak masuk akal jika pembangunan satu unit MCK yang ukurannya hanya 2, 5 x 1, 25 meter menghabiskan dana sekitar Rp.103 juta lebih.
"Sementara 2 bangunan lainnya yang disatukan berukuran 6 x 3, 5 meter juga menelan biaya Rp.145 juta. Ini kan sudah tak rasional lagi. Dimana pengawasan pemerintahan tingkat kecamatan?, " pungkasnya.
Ia menyebut, setiap adanya pembangunan berbagai infrastruktur dan pemberdayaan di Desa Lepar Samura. Masyarakat desa tidak pernah dilibatkan oleh Kepala Desa, Rio Karo Sekali.
"Kalau memang alasan kepala desa bilang ada program padat karya tunai berisi upah pekerja minimal sekitar 50 persen dari total pekerjaan yang berakibat anggaran membengkak. Kenapa tidak disosialisasikan di Losd atau Jambur. Jangan main atau ambil keputusan sendiri, tunjukkan juga siapa TPK pembangunan MCK, " ketus Ginting mengakhiri.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
(Anita Theresia Manua)